Selasa, 20 Januari 2009

Menulis Esai

* Bangun dan definisikan topikmu
Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak.

* Tentukan pembaca esaimu

Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen?
Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review?
Sekelompok profesional untuk review?
Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai

* Rencanakan kurun waktu
Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat.

* Kumpulkan bahan-bahan
Orang: dosen, asisten dosen, pustakawan, ahli dalam bidang, profesional
Referensi: buku teks, rekomendasi kerja, web site, majalah, buku harian, laporan profesional
Riset: baca, wanwancara, eksperimen, kumpul data-data, dll. dan catat selengkap mungkin. Gunakan kartu indek atau word processing.

* Organisasi catatanmu dengan menulis dahulu di kertas lain:
fokus pada bebas menulis, petaan, and/atau garis besarnya.

* Buatlah esai pertamamu (rough draft)

Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi: Gunakan logika yang baik dalam argumentasi untuk membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema. Apakah kamu akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengfritik atau menjelaskan? Lihat definisi istilah-istilah esai di situs Pedoman Belajar.

Paragraf pertama

* Kenalkan topikmu!
* Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
* Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
* Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian

Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai.he first paragraph is often the most difficult to write.

Isi Esai

* Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya
- Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran ke ide lainnya.
(Lihatlah kata & frasa transisi)
-Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
-Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya poinmu.

* Tulis dengan kalimat-kalimat aktif
- "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
-Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif.
(Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimu efektif, jelas dan dinamis.)
-Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.

* Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu
- Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
- Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat merusak alur isi esaimu.

* Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai
- Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
- Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.

Kesimpulan

* Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu
* Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu
* Tinjau kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:
- menyatakan ulang tema utama secara singkat?
- merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
- menyimpulkan isi esai secara logika?

* Edit/tulis ulang paragraf pertama

Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.

Ambil satu atau dua hari libur!

Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan
Kumpulkan esaimu

Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik (kamu harus percaya ini!).

Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.


Sekarang tidak perlu binggung lagi dalam menulis esai. :)

Baca selengkapnya

Minggu, 18 Januari 2009

Tutorial "Read More"

  • Login ke blogger.com, pilih blog yang pengen kamu edit, klik link Layout kemudian masuk ke Edit HTML

  • Untuk bisa ngedit template secara keseluruhan, kamu harus centang/tandai/aktifkan Expand Widget Templates

  • Masukkan kode berikut sebelum tag </head> atau tepat sesudah kode } ]]></b:skin> seperti ini:

    <style>
    <b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
    span.fullpost {display:inline;}
    <b:else/>
    span.fullpost {display:none;}
    </b:if>
    </style>


  • Selanjutnya mengatur supaya postingan terpotong, cari kode <data:post.body/>dalam template kamu dan tambahkan kode berikut tepat dibawahnya:

    <b:if cond='data:blog.pageType != "item"'>
    <a expr:href='data:post.url'> Read More..</a>
    </b:if>


  • Nah supaya terpotong, setiap kali kamu posting, klik pada bagian posting dimana kamu pengen tulisan Read More.. muncul, dan ketik <span class="fullpost"> sisa postingan sampai selesai </span>. Untuk menmbahkan kode ini, ketika posting kamu harus dalam mode Edit HTML bukan Compose
  • Baca selengkapnya

    Rabu, 07 Januari 2009

    Menulis Surat Dinas

    SISTEMATIKA SURAT

    Anda telah mengetahui bahwa surat dinas berbeda dengan surat pribadi. Salah satu perbedaannya terletak pada sistematika surat. Berikut ini adalah sistematika surat dinas dan contoh surat dinas serta sistematikanya.
    1. kepala surat
    2. tanggal surat
    3. nomor surat
    4. lampiran
    5. hal/perihal
    6. alamat yang dituju
    7. alinea pembuka
    8. alinea isi
    9. alinea penutup
    10. identitas penulis surat
    11. pengesahan pihak berwenang
    12. tembusan
    Cara Penulisan Sistematika Surat Dinas

    1. Kepala Surat

    Disebut kepala surat karena letaknya berada di bagian paling atas dari sistematika surat dinas. Biasanya memuat nama instansi/organisasi, alamat, nomor telepon, faks, kode pos dan logo (jika ada) yang ditulis di tengah-tengah bagian kertas.

    2. Tanggal Surat

    Tanggal surat tidak didahului dengan nama kota karena informasi tentang nama kota sudah tercantum di dalam kepala surat. Tanggal surat harus ditulis dengan lengkap mencakup tanggal, bulan, dan tahun.

    3. Nomor Surat

    Nomor surat untuk setiap instansi/organisasi berbeda-beda sesuai dengan ciri/identitas kantor tersebut. Umumnya memuat nomor surat keluar, singkatan nama instansi/organisasi, bulan, dan tahun.

    4. Lampiran

    Penulisan kata lampiran harus ditulis dengan lengkap. Namun, jika sebuah surat tidak memiliki lampiran maka kata lampiran tidak perlu ditulis.

    5. Hal

    Hal berisi topik sebuah surat, seperti undangan, permohonan, dan edaran. Penulisan hal tidak disingkat karena bukan singkatan.

    6. Alamat yang dituju

    Alamat surat memakai singkatan Yth. tidak perlu lagi memakai kata Kepada karena merupakan sapaan tertulis terhadap orang yang dituju. Selain itu, setiap bagian alamat surat tidak diakhiri dengan tanda baca apapun.

    7. Alinea pembuka

    Alinea pembuka biasanya didahului dengan salam pembuka, seperti dengan hormat atau assalamu ‘alaikum wr. wb. Alinea pembuka diakhiri dengan tanda koma. Untuk alinea pembuka, disesuaikan dengan isi atau hal surat.

    8. Alinea isi

    Alinea isi berisi inti surat yang disampaikan. Isi surat dinas harus jelas, efektif, bahasanya lugas, dan tidak bertele-tele.

    9. Alinea penutup

    Alinea penutup merupakan simpulan isi surat, biasanya berupa harapan, penegasan, atau ucapan terima kasih. Penutup surat sebaiknya langsung menyapa si penerima surat dengan ucapan Saudara, Bapak, atau Anda. Setelah alinea penutup, diakhiri dengan salam penutup yang disesuaikan dengan salam pembuka.

    10. Identitas penulis surat

    Identitas penulis harus dicantumkan sebagai pertanggungjawaban penulis/pengirim surat. Umumnya memuat nama instansi, nama pejabat, nama jabatan, dan Nomor Induk Pegawai (NIP).

    11. Pengesahan pejabat berwenang

    Pengesahan ini berisi tanda tangan penanggung jawab surat dan cap instansi/organisasi.

    12. Tembusan

    Pencantuman tembusan berarti bahwa surat tersebut juga dikirimkan kepada nama yang tertera di sana agar nama tersebut mengetahui perihal surat tersebut.



    Untuk melakukan simulasi penyusunan surat dinas silakan klik disini
    Baca selengkapnya

    MACAM-MACAM SURAT DINAS

    Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga surat jabatan.

    Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas.
    Menulis surat dinas tentu berbeda dengan menulis kedua jenis surat yang lain yaitu surat pribadi dan surat niaga. Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu mengenai sistematika, isi, dan bahasa surat.

    Syarat sebuah surat dinas:
    Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya,
    isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele,
    bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima,
    harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya.
    Jenis surat dinas seperti surat undangan rapat, surat edaran, surat permohonan, surat penolakan,
    surat tugas, surat perintah, surat pemberitahuan, dan surat panggilan.

    a. Surat Undangan Rapat Dinas




    b. Surat Permohonan




    c. Surat Edaran

    Baca selengkapnya

    MACAM-MACAM SURAT

    Sebelum Anda mengenal surat dinas lebih jauh, mari kita mengenal macam-macam surat terlebih dahulu!

    a.



    b.



    c.




    Tahukah Anda, apakan nama alat komunikasi yang ditampilkan di atas?

    Ya, betul.
    Alat komunikasi tersebut dinamakan surat. Pasti Anda pernah berkirim surat kepada orang lain, entah itu kepada teman, orang tua, atau kepada guru Anda di sekolah.
    Pada zaman dahulu surat merupakan alat komunikasi yang sangat efektif untuk menyampaikan berita atau informasi. Biasanya seseorang mengirim surat melalui jasa pos dengan menggunakan amplop dan membubuhkan perangko yang sesuai.
    Namun, zaman sekarang kita dapat mengirimkan berita atau informasi lebih efektif dengan menggunakan media yang lain, seperti faksimili, SMS (Short Message Service), dan e-mail (elektronik mail). Supaya Anda lebih memahami hal-hal yang berhubungan dengan surat, bacalah uraian berikut ini!

    Surat adalah alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikan berita/informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada seseorang/lembaga/instansi dengan mengikuti aturan dan bentuk tertentu.
    Dalam mencari teman, seseorang memiliki kriteria tertentu yang dapat dijadikan sebagai patokan. Nah! Seperti itu pula dalam membuat sebuah surat. Untuk dapat membuat surat yang baik, Anda harus memenuhi kriteria di bawah ini, yaitu
    Bahasa yang digunakan sesuai dengan etika, estetika, dan logika
    Menarik, padat, dan jelas.
    Bahasa yang digunakan dapat mewakili isi dan tujuan surat.

    Selain memiliki kriteria, surat juga memiliki fungsi, yaitu:
    Duta penulis/organisasi, untuk berhadapan dengan teman bicara sehingga isi surat menggambarkan citra penulis.
    Dokumen tertulis, yaitu untuk bukti nyata hitam di atas putih.
    Pedoman kerja, untuk membuat keputusan/kebijakan berikutnya.
    Alat pengingat, yaitu dapat diarsipkan dan dilihat jika diperlukan.
    Bukti historis/sejarah, yaitu menggambarkan perkembangan sebuah instansi/lembaga.

    Sekarang Anda sudah mengetahui fungsi surat. Seperti halnya manusia yang memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan, surat pun memiliki beberapa jenis, yaitu:

    1. Surat Pribadi
    Alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang dibuat/dikirim oleh seseorang, baik kepada perorangan juga maupun kepada organisasi/lembaga.

    2. Surat Dinas/Resmi
    Alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kedinasan/kegiatan dinas sebuah instansi pemerintah.

    3. Surat Dagang/Niaga
    Alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penawaran barang-barang/berhubungan dengan kegiatan dagang.

    Nah, bisakah Anda menentukan apa nama jenis surat pada contoh (a), (b), dan (c) pada awal tampilan?


    Baca selengkapnya